Sendal? Bukan. Ini bukan mau ngomongin sendal sekarang. Tapi mau ngomongin soal Indonesia. Cie serius kayanya.
Iya gitu, kita sedang memasuki era baru dalam pemerintahan. Era pembuktian dari siapapun yang kemarin koar-koar dimanapun, termasuk pemimpinnya sendiri.
Sebelum tanggal 9 Juli kemarin (Hari pemilihan PilPres), rakyat Indonesia di suguhkan oleh *eh bentar, 'disuguhkan' disambung atau di pisah di nya?* banyaknya kampanye kampanye yang mendukung atau menjatuhkan kedua belah pihak, baik itu nomor 1 atau 2.
Disitu gue pusing. Muak. Gimana engga, hari hari gue disitu dipenuhi oleh berita politik semua (ya selain dipenuhi sama kamu juga tentunya :'), berantem sesama temen mengenai capres masing masing, sampe gosip gosip apaan tau.
Karena gue muak gara gara hal itu, gue jadi bersikap apatis sama yang namanya pilpres. Sekali lagi, ini sewaktu masa kampanye sebelum pemilihan.
Jadi waktu itu gue inget, gue lagi bosen gatau mau ngapain, jadi gue pikir kenapa ga cari tau aja tentang dunia pilpres dsb ini. Oke, gue mulai search segala sesuatu yang berhubungan sama capres ini. Blablablabla, akhirnya gue sedikit tau tentang mereka. Dua duanya ga sempurna baik, tapi gue harus pilih yang terbaik toh ini buat negara gue juga.
Tanggal 9 Juli pun tiba. Libur. Gue bangun kesiangan, tapi untungnya nyoblos sampe jam 1 siang. Jadi gue masih berkesempatan untuk ikutan pesta demokrasi itu. Dengan mantab gue coblos sambil mengucap bismillah. Kemudian orang TPS nya protes, 'Lho, mas kan kristen' katanya. *abaikan*
Lalu setelah masa pencoblosan, muncul lagi masa saling mengaku kalo uda menang, ya if you know what i mean lah ya. Oh, dibarengi dengan kabar gembira kalo kulit manggis ada ekstraknya. Damn, i love this country :))
Di masa ini, salah satu stasiun tv abis di bully. Di masa ini hasil QuickCount masih simpang siur kebenarannya. Di masa ini mastin terlihat emang good.
Eh yang tadi berantem berantem tentang capres pilihan masing masing gimana? MASIH :))
Blablablabla tanggal 22 Juli pun tiba. Kemarin. Ga kemarin banget. Hasil resmi perhitungan suara. Disinilah semuanya disahkan. Tapi belom kelar juga, karena salah satu capres rada ribet. Iya capres yang kalah suara itu. Gue pribadi menyayangkan aja sikapnya kaya gitu. Yaiyalah dia capres. Calon Presiden. Calon pemimpin bangsa. Yamasa iya kaya gitu. Apa kata yang nyoblos dia ntar yekan. Tapi yaudalah ya. Akhirnya sah lah presiden terpilih Indonesia yang ketu7uh. Jokowi beserta wakilnya Jusuf Kalla.
Selamat ya pak. Biarlah apa yang bapak janjikan kepada rakyat, dapat bapak kerjakan dengan sebaik baiknya. Indonesia sekarang dalam era baru. Mudah mudahan bertambah baik lagi dalam struktur organisasi dll. Pilih orang kabinetnya ntar yang bener makanya pak. Jangan kecewakan Rakyat yang sudah memilih.
Dan sekarang pesta demokrasi sudah bubar, pesan Jokowi kepada kita semua " Lupakan No 1, Lupakan No 2, Dahulukan Persatuan Bangsa. Tugas berat menanti kita."
Mari, bersatu kembali setelah adanya perbedaan suara dalam masa sebelum pemilihan kemarin. Suka tidak suka, mau tidak mau, pemimpin kita adalah beliau. Junjung tinggi Persatuan Indonesia, sila ketiga.
Era baru. Era yang (mudah mudahan) lebih baik. Indonesia yang (mudah mudahan) lebih maju. Hiduplah Indonesia Raya! *peluk Burung Garuda*