KAMU

Keabstrakan pikiranku terhenti padamu...




Kamu yang dulu, yang aku kenal dari keceriaanmu, 

gaya bicaramu, terlebih dari suaramu yang entah kenapa jika 

aku mendengarnya, seakan hanya ada satu suara yang dicipta sejak 

dunia dijadikan, yang lain hening. Hanya suaramu. 

Tapi sekarang pun kamu masih seperti dulu yang aku kenal itu,

ceria, gaya bicaramu, pun suaramu.


Kamu yang dulu, yang aku kenal dari semua kata yang kamu tuang

Aku mengaguminya, keseluruhan rangkaian katamu

Itulah mengapa aku selalu menunggu di lembaran kosong halaman

berikutnya, menunggu untuk kau isi

Bukankah aku pernah berkata kalau suatu hari kamu akan menjadi 

penulis hebat? hahahaha, kau pasti lupa..

Tapi sekarang pun kamu masih seperti dulu yang aku kenal itu,

selalu sempurna dalam merangkai huruf menjadi kata.

Kata menjadi kalimat.

Dan kalimat menjadi terapi untuk ku.


Kamu yang dulu, yang selalu aku cari pada awal hariku, 

yang hadirmu selalu kuharap di setiap detik

yang suaramu selalu ingin kudengar melebihi suara apapun

Tapi keegoisan melenyapkan semua itu

Sesuatu yang bahkan belum kita mulai.

Sesuatu yang aku sesalkan. 


Dan kamu yang sekarang. aku selalu kagum akan perjuanganmu

berteman sepi, melawan waktu. Aku tau itu tidak mudah, aku 

sudah merasakannya. Aku suka saat kamu bercerita 

tentang keluh kesahmu

tentang ceriamu

tentang sedihmu

tentang apapun

Dan aku bangga jika dapat membuatmu kembali tersenyum

karena sangatlah beruntung, jika melihat senyummu


Adalah suatu kehormatan dapat menulis tentangmu disini.

Jadikan aku terbiasa dalam 21 hari kedepan :)

walaupun 1 hari setelahnya masih tanda tanya..



Salam angkat topi